Home > Berita Terkini
Bergantengan Tangan Merayakan Tahun Baru Imlek dan Meningkatkan Tali Persahabatan
2016-02-19 17:47

  Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar untuk kali pertama bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, bersama mengadakan Persahabatan Budaya dalam Rangka Imlek 2567. Wakil gubernur Provinsi NTT, wakil ketua DPRD Provinsi NTT, walikota kota Kupang, pejabat-pejabat dan rakyat setempat menghadiri acara tersebut, dengan jumlah hadirin sekitar 1000 orang. Wakil Konsul Jenderal Bapak Liu Zhijie dan Konsul Perdagangan Bapak Xu Qiyi menghadiri acara tersebut.

(Sambutan dari Wakil Konjen Bapak Liu Zhijie)

  Wakil Konjen Bapak Liu Zhijie menyampaikan sambutan, dan mengucapkan selamat tahun baru Imlek kepada para hadirin,rakyat Indonesia termasuk etnis Tionghoa yang berada di Kupang. Menurut Wakil Konjen Liu Zhijie, ini merupakan kali pertama Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar bekerja sama dengan pemerintah Nusa Tenggara Timur untuk menyelenggarakan Persahabatan Budaya dalam Rangka Imlek 2567 di ibu kota NTT Kupang. Wakil Konjen Liu Zhijie menyatakan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada pemerintah Provinsi NTT dan PSMTI Provinsi NTT atas persiapan yang sempurna dan cermat, juga mengucapkan selamat datang kepada rombongan kesenian yang datang dari Provinsi Zhejiang, Tiongkok. Pementasan yang indah dari rombongan kesenian diyakinkan pasti akan membawa kenikmatan seni yang indah.

  Wakil Konjen Liu Zhijie secara singkat memperkenalkan sejarah Tahun Baru Imlek, bahwa Tahun Baru Imlek merupakan lambang kegembiraan dan kehangatan yang mengandung konsep mempedulikan keluarga, menghormati orang tua dan mengasihi anak, mementingkan kerukunan, persatuan, dan keharmonisan. Selama beberapa tahun belakangan ini, konsep-konsep tersebut semakin diterima oleh masyarakat mancanegara dan tahun baru imlek pun semakin dikenal dan dirayakan di banyak negara.

  Wakil Konjen Liu Zhijie mengatakan, sejak dibuka satu tahun lebih Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, sudah berusaha memperkuat persahabatan tradisional antara rakyat Tiongkok dan Indonesia, mendorong pertukaran persabahatan dan kerja sama yang konkret antara ketiga provinsi di wilayah konsuler dengan provinsi dan kota yang bersangkutan di Tiongkok. Pada tahun 2015, Konsulat Jenderal RRT di Denpasar mengadakan promosi investasi bagi ketiga provinsi, mengirim delegasi kesenian Embrace China ke kota Kupang, delegasi kedokteran tradisional Tiongkok ke Kupang untuk memberi konsultasi gratis kepada rakyat Kupang dan disambut oleh rakyat setempat. Selain itu Provinsi Guangxi mengundang remaja-remaja di NTT untuk mengikuti kegiatan Summer Camp ke Tiongkok. Pada tahun mendatang, Konsulat Jenderal RRT di Denpasar sebagaimana biasanya berusaha memberikan sumbangan yang baru kepada pertukaran persahabatan dan kerja sama yang konkret antara ketiga provinsi di wilayah konsuler dengan provinsi dan kota yang bersangkutan di Tiongkok.

(Sambutan Wakil Gubernur Provinsi NTT Bapak Benny)

  Wakil Gubernur Benny Alexander Litelnoni mengucapkan selamat tahun baru Imlek kepada para hadirin, dan mengucapkan terimakasih kepada Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar atas kerjasama penyelenggaraan Persahabatan Budaya dalam Rangka Imlek 2567, juga mengucapkan selamat datang kepada delegasi kesenian Provinsi Zhejiang. Menurut Wakil Gubernur Benny, pertunjukan ini merupakan keberuntungan dari Konsulat Jenderal RRT di Denpasar bagi rakyat NTT supaya rakyat setempat memiliki kesempatan untuk menikmati pertunjukan kesenian Tiongkok yang luar biasa. Wakil Gubernur menambah bahwa semoga melalui kegiatan pertukaran budaya, dapat membantu menjalankan kerjasama dan pertukaran di bidang ekonomi dan perdagangan serta di bidang pariwisata antara Tiongkok dan Provinsi NTT. Diharapkan juga dapat menyelenggarakan kegiatan tahun baru Imlek dengan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar setiap tahun.

(Akrobatik Dunhuang)

  Etnis Tionghoa yang berada di Kota Kupang dan yang datang dari pulau Sumba, yang khusus datang untuk menonton pertunjukan tersebut, merasa sangat terharu. Mereka mengatakan selama beberapa dekade ini, sangat sedikit ada kesempatan untuk menikmati pertunjukan kesenian dari negara asalnya dengan ketrampilan yang begitu tinggi, juga merasa sangat bangga atas prestasi Tiongkok sejak dijalankan kebijakan terbuka dan reformasi.

(Tarian Solo Bunga Lotus)

  Dalam pertunjukan tersebut, artis-artis dari Tiongkok dan Indonesia bersama memberikan penampilan di atas panggung, terutama ketika penyanyi Tiongkok menyanyikan Ayo Mama, Bengawan Solo, serta lagu rakyat NTT Bo Le Le Bo yang baru dipelajari, para penonton memberikan tepuk tangan yang hangat, berkali-kali memajukan malam gembira ini ke klimaks.

(Akrobatik Tali)

 

 

Suggest to a friend:   
Print